by FnA
Kami berjalan bergandengan tangan menyusuri jalan bersalju di kota London di sore hari, salju dengan sangat lembut berjatuhan mengenai kepala Anna, aku yang melihatnya pun memberikan topiku untuk melindungi kepalanya dari dinginnya salju.
by FnA
Istriku sangatlah hebat. Bagaimana tidak jika dia bisa melakukan aktivitas berbelanja dengan menggendong bayi, tas besar yang menggantung dibahu kanannya dan mengambil barang-barang di dalam hanya dengan menggunakan satu tangan. Di dalam tas itu mungkin tidak hanya keperluan bayi saja, melainkan juga pasti ada beberapa alat kosmetik dan juga dompet milik istriku yang berukuran tidak kalah besar, sementara aku tidak melakukan apa-apa
by FnA
Ini sangat bodoh, aku tahu jika aku menolak itu semua aku akan berdosa dan akan membuat kedua orang tuaku kecewa tapi, aku akan melakukannya dan melihat siapa yang berdosa di antara kami, orang tua yang akan melihat anaknya menderita nantinya karena pilihan mereka yang hanya menggunakan mata.
by FnA
Sebuah emosi lagi untuk dirimu, aku harap emosiku bisa sampai kepadamu. Kau sudah membuat aku seperti ini, kau harus bertanggung jawab untuk sekarang juga tapi, di mana kau saat ini? Kenapa kau tidak kembali lagi kepadaku?
by FnA
Lebih baik aku membangunkannya sekarang, mengingat hari ini adalah hari minggu di mana suamiku sudah berjanji akan bermain bersama dengan anak pertama kami satu hari penuh
by FnA
Akhirnya terjawab sudah, aku sudah lelah sekarang, aku tidak ingin melukaimu lagi tapi, aku juga tidak ingin jauh darimu. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, dulu aku menyukaimu tapi aku tidak tahu kenapa, rasa sukaku padamu yang dulu menjadi bumerang yang sangat tajam, di mana aku semakin membencimu, kita berbeda dan aku tidak bisa selalu menekanmu, bukan bermaksud menekanmu tapi, aku sudah menyerah.